Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Pemerhati dan pelaku pembangunan ulang Pasar tradisional. Ya, itulah saya, yang 5 tahun terakhir konsen untuk mendedikasikan aktivitas bisnis dan Grup usaha dalam rangka melayani pedagang tradisional untuk mendapatkan haknya kembali menikmati Pasar Tradisional yang bersih, nyaman dan aman, layaknya Pasar Modern lainnya. Mereka bisa, seharusnya PASAR TRADISIONAL juga BISA!!!!!!! ITQONI GROUP sudah membuktikannya DUA KALI!!!!

Rabu, 04 Agustus 2010

Pasar tradisional diganti pasar ramah & segar

SANUR, Bali: Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menginginkan istilah pasar tradisional diganti dengan pasar ramah dan segar.

"Sebutan pasar ramah dan segar sangat sesuai dengan program revitalisasi pasar modern sebagai salah satu pusat perekonomian,” kata Mari hari ini saat meresmikan Pasar Sindu Sanur bersamaan dengan diselenggarakannya Sanur Village Festival (SVF) 2010.

Menyinggung keberadaan Pasar Sindu yang menelan biaya renovasi Rp4 miliar tersebut, Mendag menilai penataan pasar ini sudah standar dan baik. Terlebih pasar ini ada di kawasan objek wisata.

"Jika pasar ini sudah ditata dengan baik, sudah tentu wisatawan mancanegara akan tertarik untuk berkunjung dan mengenal lebih dekat apa saja ada di pasar tradisional tersebut," katanya.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika memberikan dukungan yang sangat besar terhadap pasar tradisional yang dikelola secara moderen. Namun Mangku mengingatkan agar produk yang diperjual belikan harus mencermikan produk lokal.

"Saya mohon, kalau boleh barang yang dijual adalah barang lokal, jangan pasar tradisional justru menjual produk Cina," katanya.

Pasar Shindu harus memiliki ciri khas, jika wisatawan mau mencari barang tradisional mereka bisa datang ke Pasar Shindu.

"Pasar tradisional harus memiliki ciri khas dengan pasar moderen," imbuhnya. Ia pun berharap produk organik yang kini tengah dikampanyekan oleh Bali bisa masuk ke pasar tradisional.

Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan Pasar Sindu sebagai pusat perdagangan berbasis tradisi telah digagas sejak tahun 1969.

"Keberadaan pasar ini telah memberikan sumbangsih nyata bagi penggerak roda ekonomi Desa Sanur," katanya. (sut)

1 komentar:

Irwan mengatakan...

Boleh2 aja sih buk, kalo diganti namanya.. tapi esensi utamanya adalah keberpihakan dan advokasi pemerintah yang kongkrit.. mis: APBN yng jelas dan tuntas.. (mimpi kali ye) Tapi P Suharto bisa knapa skarang kagak...!!!