Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Pemerhati dan pelaku pembangunan ulang Pasar tradisional. Ya, itulah saya, yang 5 tahun terakhir konsen untuk mendedikasikan aktivitas bisnis dan Grup usaha dalam rangka melayani pedagang tradisional untuk mendapatkan haknya kembali menikmati Pasar Tradisional yang bersih, nyaman dan aman, layaknya Pasar Modern lainnya. Mereka bisa, seharusnya PASAR TRADISIONAL juga BISA!!!!!!! ITQONI GROUP sudah membuktikannya DUA KALI!!!!

Senin, 07 Februari 2011

Remajakan Pasar Tradisional

Jakarta, Kompas - Perusahaan Daerah Pasar Jaya mempercepat proses peremajaan pasar-pasar tradisional guna mengubah citra buruk tentang pasar yang becek dan kumuh. Periode 2009-2010, 12 pasar selesai diremajakan. Tahun 2011-2012 ada 39 pasar tradisional yang akan diremajakan.

”Pasar tradisional tidak boleh mati dan ditinggal pembelinya karena kalah bersaing dengan pasar modern. Oleh karena itu, kami memulai langkah awal dengan memperbaiki kualitas bangunan pasar tradisional agar nyaman dikunjungi,” kata Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis, saat peresmian Pasar Klender SS dan Pasar Duren Sawit, Kamis (27/1).

Percepatan peremajaan bangunan pasar tradisional perlu dilakukan karena kondisi sebagian besar pasar rusak sedang sampai berat. Sirkulasi udara pengap, lantai becek dan licin, atap bocor, dan temboknya retak. Sebagian besar pasar dibangun tahun 1970-an dan 1980-an melalui instruksi presiden atau pasar inpres.

Kondisi buruk inilah yang membuat sebagian besar masyarakat enggan berkunjung ke pasar tradisional dan beralih ke pasar modern yang nyaman. Berkurangnya jumlah pembeli tentu berdampak langsung pada penurunan jumlah pedagang. Jika kondisi ini dibiarkan, semua pasar tradisional akan mati.

Periode 2009-2010, 12 pasar yang sudah selesai dikerjakan adalah Pasar Rawabening, Klender SS, Duren Sawit, Johar Baru, Pal Meriam, Ciracas, Jambul, Cipinang Muara, Cipulir, Blok M Square, Bojong Indah, dan Tomang Barat. Tiga pasar yang disebut pertama sudah diresmikan gubernur, sementara sembilan pasar lainnya belum diresmikan.

Tahun ini akan dikerjakan peremajaan 13 pasar. Tahun 2012 akan menyusul 26 pasar lainnya untuk diremajakan. Sebanyak 26 pasar yang akan diremajakan tahun 2012 adalah Pasar Ujung Menteng, Enjo, Gembrong, Ciplak, Cijantung, Cikini Ampiun, Kelapa Gading, Karet Belakang, Pondok Indah, Jembatan Besi, Blok A, Bidadari, Petojo Enclek, Gondangdia, Ikan Luar Batang, Gandaria, Cideng Thomas, Tanah Abang Blok F, Pasar Baru, HWI Lindetives, Pulogadung, Kramat Jati, Tebet Barat, Asem Reges, Cengkareng, dan Slipi.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta PD Pasar Jaya tidak hanya cepat dalam meremajakan pasar, tetapi juga memelihara pasar dengan baik. Bangunan pasar yang selesai diremajakan harus dijaga kebersihan dan ketertibannya agar tak kembali kumuh dan ditinggalkan pembeli.

Fauzi Bowo juga meminta semua kepala daerah, mulai wali kota sampai lurah, menertibkan pedagang kaki lima di sekitar pasar. Selain menciptakan kemacetan dan kesemrawutan, pedagang kaki lima juga menghalangi pembeli yang akan masuk ke dalam pasar.

Dampaknya, pedagang pasar akan ikut-ikutan keluar pasar untuk menjemput pembeli sehingga kondisi makin semrawut dan pasar justru menjadi sepi.

Pasar Klender SS

Pasar Klender SS yang diresmikan kemarin dibangun dengan dana Rp 46,6 miliar dan luas area 10.688 meter persegi.

Pasar Klender SS memiliki 1.336 tempat usaha terdiri dari 749 kios dan 587 los. Berbagai kebutuhan rumah tangga, seperti sayur, buah, daging, ikan, peralatan dapur, sampai kosmetik dijual di pasar ini.

Sebagai bangunan modern, Pasar Klender SS juga dilengkapi dengan alat pemadam api ringan dan alarm kebakaran. Tempat parkirnya dapat menampung 90 mobil dan 150 sepeda motor.

Sementara itu, Pasar Duren Sawit diremajakan dengan dana Rp 11,5 miliar. Pasar Duren Sawit merupakan pasar tematik yang menjual berbagai suku cadang dan aksesori mobil.

Pasar dengan luas area 2.990 meter persegi ini hanya memiliki satu lantai dan satu semibasement. Pasar Duren Sawit merupakan pasar tematik suku cadang mobil ketiga, setelah Pasar Asem Reges, Jakarta Barat dan Pasar Cipete, Jakarta Selatan.

Djangga Lubis mengatakan, untuk meremajakan pasar, pihaknya menggandeng pedagang pasar, koperasi pedagang, dan asosiasi pedagang pasar untuk berpartisipasi. (ECA)

Tidak ada komentar: