Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Pemerhati dan pelaku pembangunan ulang Pasar tradisional. Ya, itulah saya, yang 5 tahun terakhir konsen untuk mendedikasikan aktivitas bisnis dan Grup usaha dalam rangka melayani pedagang tradisional untuk mendapatkan haknya kembali menikmati Pasar Tradisional yang bersih, nyaman dan aman, layaknya Pasar Modern lainnya. Mereka bisa, seharusnya PASAR TRADISIONAL juga BISA!!!!!!! ITQONI GROUP sudah membuktikannya DUA KALI!!!!

Kamis, 04 Februari 2010

7 Pasar Tradisional Bakal Direnovasi

BOGOR (Pos Kota) – Tujuh Pasar Tradisional di Kota Bogor bakal direnovasi. Selanjutnya direvitalisasi menjadi Pasar Modern. Alasannya, karena selama ini ketujuh pasar tersebut dinilai kumuh dan tidak nyaman bagi masyarakat saat berbelanja.
Rencana revitalisasi ke tujuh pasar itu disampaikan Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pakuan Jaya Kota Bogor yang baru dilantik Jumat (5/2), Rajab Tampubolon.
Menurut Rajab, program utama yang akan dilakukan oleh jajarannya adalah melakukan revitalisasi pasar tradisional yang saat ini kondisinya kumuh.
“Itu program prioritas pertama yang kami lakukan. Pembersihan sampah juga menjadi skala prioritas kerja kami. Alasannya, agar pasar terlihat bersih da rapi,” kata Rajab usai dilantik oleh Walikota Bogor, Diani Budiarto diruang Rapat 1 Balaikota Bogor.
Tujuh Pasar Tradisional yang akan akan direvitalisasi adalah Pasar Padasuka, Pasar Anyar, Pasar Warung Jambu, Pasar Sukasari, Pasar Bogor, Pasar Gunung Batu, dan Pasar Merde.
Ditambahkan, ketujuh pasar tradisional ini perlu diperbaiki konsep pelayanannya, agar pembeli lebih merasa nyaman berbelanja. Sistim transportasi juga akan ditata ulang, agar tidak terjadi kemacetan.
”Jika sistem transportasi tidak baik, maka akan berdampak pada lalu lintas orang dan barang dari dan ke pasar akan terhambat,” papar Ketua Kadin ini.
Tentang banyaknya pedagang Kaki-5, Rajab mengatakan, pihaknya akan melakukan konsolidasi dengan dinas terkait penanganan PKL tersebut.
“Setelah kita ketahui jumlah PKL yang ada di lingkungan pasar, kita bisa melakukan penataan dengan mengajak para PKL itu untuk berjualan di dalam pasar,” tandasnya sambil menambahkan, anggaran untuk menunjang programnya ini berasal dari Pemerintah Kota Bogor, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, atau melalui APBN.
Walikota Bogor, Diani Budiarto saat dikonfirmasi terkait anggaran PD Pasar pakuan Jaya mengatakan, terkait masalah tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Direksi PD Pasar Pakuan Jaya.
“Kalau anggaran dari kita, maka dipastikan anggaran buat kebutuhan lainnya, bisa tidak tercapai. Keuangan PD Pasar Pakuan Jaya seharusnya berasal dari swasta bukan PNS,” katanya

Tidak ada komentar: