Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, Indonesia
Pemerhati dan pelaku pembangunan ulang Pasar tradisional. Ya, itulah saya, yang 5 tahun terakhir konsen untuk mendedikasikan aktivitas bisnis dan Grup usaha dalam rangka melayani pedagang tradisional untuk mendapatkan haknya kembali menikmati Pasar Tradisional yang bersih, nyaman dan aman, layaknya Pasar Modern lainnya. Mereka bisa, seharusnya PASAR TRADISIONAL juga BISA!!!!!!! ITQONI GROUP sudah membuktikannya DUA KALI!!!!

Rabu, 28 Januari 2009

Pemkot bantu Rp 40 M untuk pedagang Pasar Rejowinangun segera dibangun 2 lantai

MAGELANG - Pembangunan Pasar Rejowinangun yang terbakar, akan segera dilakukan, dan ditarget selesai sepuluh bulan, atau akhir tahun 2009. Sesuaidetail engineering design (DED) makro, pasar Rejowinangun akan dibangun dua lantai.

Demikian dikatakan oleh Sekda Kota Magelang, Dr H S Budi Prasetyo MSi, Selasa (27/1). ‘’Jangka waktu 10 bulan tersebut dimulai dari penandatanganan MoU itu hingga pembangunan pasar yang ditargetkan bisa selesai akhir tahun ini,” katanya.

Budi Prasetyo mengatakan, saat ini pembangunan Pasar Rejowinangun yang terbakar 26 Juni 2008 lalu, dalam proses lelang. Dari sekitar 13 pendaftar lelang yang mengikuti prakualifikasi, tiga di antaranya dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi dan lulus evaluasi pra kualifikasi pelelangan.

Dalam pembangunan pasar itu, Pemkot Magelang menganggarkan dana untuk pengumuman lelang pembangunan pasar.

Sedangkan seluruh anggaran pembangunan kembali Pasar Rejowinangun merupakan tanggungan investor.

Bantuan Rp 40 M
Agar pedagang tak kesulitan, maka pembayaran los atau los nantinya, akan diangsur. Untuk meringkan beban pedagang Pasar Rejowinangun, Pemkot Magelang menganggarkan dana sebesar Rp 40 miliar yang berasal dari APBD tahun 2009 ini.

”Bantuan ini diharapkan bisa digunakan untuk mengangsur uang muka kios atau los bila pasar tersebut telah selesai dibangun,” tegasnya.

Budi Prasetyo mengatakan, bantuan yang berasal dari APBD II Tahun 2009 ini, karena ini bentuknya bantuan, maka akan diserahkan secara tunai kepada pedagang pasar korban kebakaran itu.

”Kita tidak menyebutnya subsidi, karena jika memakai sistem subsidi, dana tersebut diberikan kepada investor pasar. Sedangkan bila bentuknya bantuan, maka yang menerima langsung pedagang,” katanya.
Ia menambahkan, untuk penyaluran bantuan tersebut, para pedagang korban kebakaran Pasar Rejowinangun diminta untuk membuat proposal. Selanjutnya, pemkot akan memverifikasi terhadap masing-masing proposal untuk menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan bantuan tersebut. Ia mengatakan, dana bantuan yang berasal dari APBD tahun 2009 tersebut sebesar Rp 40 miliar itu, sekitar 30% dari total investasi pembangunan pasar sekitar Rp 124 miliar. ias-skh